Sekejap saja Kau tunjukan Maha-Mu

Cianjur, Senin 21 Nov 22 Jam 13.20
Kota kami tetiba lumpuh

Pagi cerah, tiba siang *berubah jadi gelisah

Getar sesar cimandiri
Sumber duka kami
Gempa dangkal, 
ternyata akibatnya begitu dalam

Bangunan kokoh Kau rubuhkan dalam detik kuasa-Mu

Jiwa-jiwa terhimpit reruntuhan, begitu memilukan

Darah, patah bahkan terlepasnya arwah
Betul, kami lemah ya Robbi

Penerangan pun terkendala, 

gelap mata semakin membuat lara
Gelap hati seharusnya tak jadi penghuni diri

Kekurangan air bersihpun tak dapat terelakan

Semua Kau berikan pertanda, bahwa kita; manusia tak ada harga

Ketir kami menjadi

Raungan ambulans tetiba jadi pemecah kebisuan yang tak hendak kami dengar

Pemberitaan jumlah korban meninggal, korban belum terevakuasi, serta hancurnya materi terus meninggi

Nakes kembali jadi garda

Memoar corona teringat tiba-tiba
Kau kembali ingatkan Kami ya Robbi

Lantas diri ini?!
Berbaik sangka atas apa yang menimpa
Juang nyata yang harus kami tempa

Gempa dangkal memporakporandakan
Iman dangkal jauh lebih mengoyakan
Dan tentunya, menghinakan

Bak saudara-saudara kami yang telah mendahului dalam gempa bumi ini

Kaupun...
Akan panggil kami

Dalam pengabdian yang sulit terpatri
Detak terakhir kami, jadikan detak yang Engkau Ridhoi

Cianjur, 24 Nov 202213:45 WIB

Ditulis di bawah terpal biru Coltdolak; di tengah guyuran hujan pada perjalanan pulang penyaluran donasi SMPN 1 Mande tahap 2, dari titik Lebak Songgom, Cugenang