“SEKOLAH
UTAMAKU, IBUKU”
Belajar dari Rumah (BDR), daring (dalam jaringan), sekolah virtual / on line serta berbagai istilah lain
untuk pola pembelajaran di musim Pandemi Covid-19, Masa Normal Baru sekarang
ini.
Sebagai Ibu dari anak-anak di rumah, juga Ibu dari anak-anak banyak di
sekolah (guru) yang diupayakan adalah membangun nilai positif dengan menerima
masa ini sebagai peluang mengembalikan peran Ibu
sebesar-besarnya dalam pola asuh dan pendidikan anak utamanya.
Adagium
(pepatah) Arab mashyur,
al-ummu madrasatul ula, iza a'dadtaha a'dadta
sya'ban thayyibal a'raq
“ Ibu adalah
sebuah madrasah (tempat pendidikan) yang jika kamu menyiapkannya, berarti kamu
menyiapkan (lahirnya) sebuah masyarakat yang baik budi pekertinya”. [1]
Normal baru, adaptasi kebiasan baru. Ya! Ini adalah
keharusan.
Covid-19 memang
meresahkan, hanya tiada guna kita mengutuk keadaan. Bersiap menghadapinya,
semangat menjalaninya dalam ketaatan adalah keharusan!
Bismillahirrahmaanirrahiim
Subhanalloh
MasyaaAllah
Luar Biasa
Terkaget-kaget diri menghadapi
era ini.
Kadang terpikir sejenak, kutarik ulur fenomena ini, pertanyaan besar dalam benak, apa ini, bagaimana ini, satu fase ‘ANEH’ yang sejatinya sudah Allah SWT gariskan dengan kalamnya di Lauhil Mahfudz dengan hikmah istimewa pastinya.
Beragam rasa, itu yang
dirasa!
Khawatir, belum bisa,
belum terbiasa, serba baru, berbagai perasaan yang harus kuramu jadi pola baru
dalam menghadapi normal baru.
Mudah? Harus meyakinkan
diri kita semua akan mudah!
Mudah menyayangi anak-anak
dengan cara yang benar, tidak malah sebaliknya, memberi kasih sayang yang
salah. Naudzubillahimindzaliik
Duhai para Ibu…
Bersama kita yakinkan
diri, kita SIAP menjalani ini dengan proses terbaik.
Allah SWT yang Maha
Rahim, titipkan amanah terbaik-Nya (anak) melalui Rahim kita. Satu jenis organ reproduksi
yang namanya sesuai Asmaul Husna-Nya ar-Rahiim (Maha Penyayang) dan istimewa
karena hanya ada pada para perempuan.
Keistimewaan rahim tersurat dalam Al-Qur’an Surat Al- Mursalaat [77] : 21-23 yang artinya “Kemudian kami letakkkan dia ditempat yang kokoh (rahim).
Sampai waktu yang ditentukan. Lalu kami tentukan bentuknya, maka Kami lah
sebaik-baiknya yang menentukan ”. (Q.S. Al Mursalaat[77]:21-23)[2]
Ya! Ini adalah cara Allah
meng-Rahim-kan kita, menyayangi kita
wahai perempuan, MasyaaAllah.
Kasih sayang berbalas
kasih sayang, itu yang secara naluri selalu membahagiakan.
Allah SWT sayangi kita
dengan dititipi amanah anak, maka memberikan kasih sayang yang benar terhadap
anak adalah wujud kita berbalas kasih sayang dengan-Nya (meski Allah SWT tak
butuh itu).
“Sekolah utamaku, Ibuku
tambah dukungan dari seorang ayah”, paket komplit, lengkap.
Ah…betapa bahagia andai
anak-anak menerima kerjasama itu, dari kita para orang tua. Tak ada
kekhawatiran kiranya, menyiapkan generasi yang baik perangai. Bersama kita
bisa, mendampingi generasi yang senantiasa berbudi pekerti, diawali dari sekolah
pertama yang penuh kasih sayang (ibu).
[1] Dinukil oleh syaikh Shaleh al-Fauzan dalam kitab “Makaanatul
mar-ati fil Islam” (hal. 5).
dalam https://muslim.or.id/2734-ibu-sungguh-begitu-mulia-peranmu.html
[2] Departemen Agama,
Al-Quran dan Terjemahnya, hlm. 581.
0 Komentar